Minggu, 28 September 2008

Matahari Bisa Ngomong

Dulu, setiap hari Danen harus mendengarkan dongeng baru. Jadilah aku pengarang dongeng dadakan. Setiap objek yang ku lihat bisa jadi cerita pengantar tidur. Mulai dari bonek beruang, gambar ikan, sampai fenomena alam. Walah, jadi ibu mesti kreatif...hihihi...
Malam itu aku bercerita tentang matahari dan bulan. Danen mendengarkan dengan seksama sambil terkantuk-kantuk.

Kalau pagi matahari terbit. Matahari mendengar suara ayam berkokok terus dia bangun dari tidurnya
" Whuahhhh...sudah pagi," kata matahari.
Bulan yang sudah menerangi bumi semalaman merasa ngantuk. Terus dia memanggil matahari
"Matahari, matahari.... ayo bangun, jangan molor terus. Sekarang sudah waktunya kamu gantian yang menerangi bumi. Aku sudah ngantuk nih!" kata bulan.
Matahari menjawab, "Iya bulan, aku sudah bangun nih.....," katanya.

Belum selesai ceritaku...tahu-tahu Danen nyeletuk
"Mama ini lho, matahari kog bisa ngomong."

Huahahahaaha......

Dimana Rumah Allah?

Danen anak pertamaku yang berumur 4 tahun memang selalu punya segudang tanya. Beberapa bisa kujawab dengan gamblang, beberapa membuatku geli, dan lainnya lagi sulit kujawab sesuai tahap umurnya. Contohnya seperti tanya jawab tentang eyang kakungnya yang sudah meninggal

Danen : Ma, kenapa eyang kakung dimasukin dalam tanah?”
Mama : “Iya, karena eyang kakung sudah meninggal.”
Danen : ”Meninggal itu apa sih, Ma?”
Mama : “Orang yang meninggal itu sudah pulang ke rumah Allah.”
Danen : “Ma, rumah Allah tuh dimana, sih?”
Mama : “Rumah Allah di surga.”
Danen : “Surga itu dimana, Ma?”
Mama : “Mama juga nggak tahu, Nen. Mama juga belum pernah ke sana. Surga itu ada tapi nggak kelihatan.”
Danen : “Kog nggak kelihatan sih, Ma? Dimana surganya?!
Mama : “Nggak kelihatan karena jauuuuh banget. Mungkin di luar angkasa…”
Danen : “Luar angkasa tuh mana sih, Ma?
Mama : “whaduh…???? Tolong…………………………………………………

(kapan bar tanya jawabe?)

Jumat, 26 September 2008

Sup Rasa Setup

Figo, anak ke duaku ini emang hobi banget makan. Apa saja disantapnya. Makanan favoritnya adalah mie, seperti eyang kakungnya. Sampai bude-budenya menyebut Figo sebagai "Si Raja Mie"..hehehehe.

Kala balita lain pada emoh maem sayur, dia justru menjadikan brokoli, kol, sawi, wortel, jagung, terong, sebagai cemilan. Daripada buah, dia lebih memilih cha brokoli dengan udang dan bakso. hmmm.... Hal ini agak beda dibandingkan Danendra kakaknya, yang ogah ada sayur di makanannya. Liat sayur sedikit, dia akan protes, "Buang...buang sayurnya!" Baru mau makan..

Karena melihat pengalaman pola makan Danen yang menolak sayur, dari sejak 6 bulan Figo sudah ku kenalkan dengan sayur. Sayur ku buat tim saring, blender, pokoknya di menu makan Figo selalu ada sayur. Alhamdulillah memang bocah ini hobi makan, jadi nggak ada masalah makan. Kalau liat orang lain makan, juga mesti ngiler. Meskipun sudah kenyang, ia mesti pengen lagi..Kini, untuk anak 2 tahun, ia cukup montok. Berberat 16 kg rasanya cukup "terasa" jika digendong.

Beberapa hari lalu, aku "dipenjarakan" di kamar sambil nonton Scooby Doo kesayangannya. berhubung perut keroncongan, ya akhirnya ku bawa saja makanan ke kamar. Sup dan setup pisang. Figo yang sudah mulai mengantuk tertarik melihat sup yang kubawa. Walah, sup ini sudah ku beri sambal. "Bentar ya de, ini pedes. Mama ambilin sup sendiri, ya,"kataku sambil melesat ke meja makan.

Nah, benar kekhawatiranku. Ia emang udah ga tahan. Bukan dimakan, tapi es setup pisangku dituang di sup. Waduhhh....jadilah makan malamku sup hangat ditambah dinginnya potongan es dan rasanya...waw...rame... jadi sup rasa setup....di dalam sup, ada pisangnya...hahahaha

hmmm...Figo Figo.....

 

Kamis, 18 September 2008

Missing Freedom

Kelimpungan ku menata hati
Dalam tanya tak berkesudahan
Mungkin aku sudah mulai tak waras

Tolong jangan dekati aku
jangan godai dan merayuku

pada tiang rapuh ku bersandar
Bisa saja ku terjatuh
Pada dirimu ku berpegang
meski kian renggang

Jangan biarkan ku terlepas
jika ku lena
kau kan kehilanganku
lepas.....
kembali ke kebebasanku
duniaku yang sesungguhnya